A.
TUGAS
PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Periode usia antara
6-12 tahun merupakan masa peralihan dari pra-sekolah ke masa Sekolah Dasar
(SD). Masa ini juga dikenal dengan masa peralihan dari kanak-kanak awal ke masa
kanak-kanak akhir sampai menjelang masa pra-pubertas. Pada
umumnya setelah mencapai usia 6 tahun perkembangan jasmani dan rohani anak
telah semakin sempurna. Pertumbuhan fisik berkembang pesat dan kondisi
kesehatannyapun semakin baik, artinya anak menjadi lebih tahan terhadap
berbagai situasi yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mereka.
Ciri-ciri pada masa kelas-kelas rendah(6/7 – 9/10 tahun) :
1.
Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani
dengan prestasi.
2.
Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan
tradisional.
3.
Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.
4.
Membandingkan dirinya dengan anak yang lain.
5.
Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu
dianggap tidak penting.
6.
Pada masa ini (terutama usia 6 – 8 tahun) anak menghendaki
nilai angka rapor yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas
diberi nilai baik atau tidak.
Ciri-ciri pada masa kelas-kelas tinggi (9/10-12/13 tahun) :
1.
Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.
2.
Sangat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar.
3.
Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau
mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus.
4.
Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa
lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia ini
pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk
menyelesaikannya.
5.
Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai
ukuran tepat mengenai prestasi sekolahnya.
6.
Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam
permainan itu mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional
(yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri.
Dengan kita
mengetahui tugas perkembangan anak sesuai dengan usianya maka sebagai orangtua
dapat memenuhi kebutuhan apa yang diperlukan dalam setiap perkembangannya agar
tidak terjadi penyimpangan perilaku.
Tugas
perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu
dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil
dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas
berikutnya, sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada
diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan
dalam menuntaskan tugas berikutnya (Yusuf 1992:3).
Tugas perkembangan atau development
tasks menurut Havighurst adalah “tugas – tugas yang harus dipecahkan dan
diselesaikan oleh setiap individu pada setiap periode perkembangannya agar
supaya individu menjadi berbahagia”.
Munculnya tugas-tugas perkembangan,
bersumber pada faktor-faktor berikut:
1.
Kematangan
fisik, misalnya (a) belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki ;
(b) belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada
masa remaja karena kematangan organ-organ seksual.
2.
Tuntutan masyarakat
secara kultural, misalnya (a) belaar membaca, (b) belajar menulis (c) belajar
berhitung, (d) belajar berorganisasi.
3.
Tuntutan dari dororngan
dan cita-cita individu sendiri, misalnya (a) memilih pekerjaan (b) memilih
teman hidup.
4.
Tuntutan norma agama,
misalnya (a) taat beribadah kepada Allah SWT, (b) berbuat pada sesama manusia.
Selain itu ada Faktor – faktor yang
mempengaruhi perkembangan manusia, faktor – faktor itu antara lain:
1.
Faktor tuntutan kebudayaan yang berbentuk kekuatan, norma
hidup, harapan serta nilai – nilai ideal pada kehidupan individu yang sedang
berkembang.
2.
Kematangan fisik, merupakan salah satu faktor penentu
munculnya tugas – tugas perkembangan pada periode usia – usia tertentu, di
samping kondisi kesehatan dan kecacatan.
3.
Kepribadian seseorang, antara lain intelegensi, minat,
sikap, kecenderungan sosial emosional, sifat dan karakter.
Tujuan
mempelajari tugas perkembangan ialah:
1.
Mendapatkan petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang
diharapkan masyarakat dari mereka pada periode usia – usia tertentu
2.
Memberikan motivasi kepada individu untuk melakukan apa yang
diharapkan dari mereka oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang
kehidupannya.
3.
Menunjukkan kepada individu tentang apa yang akan dihadapi
dan tindakan apa yang diharapkan kalau sampai pada tingkat perkembangan
berikutnya
Setelah
mengetahui tujuan dan faktor perkembangan. Berikut akan dijelaskan mengenai
karakteristik perkembangan pada periode anak usia Sekolah Dasar, yakni antara
lain:
1.
Dorongan untuk ke luar dari rumah dan masuk ke dalam kelompok
anak – anak sebaya.
2.
Dorongan yang bersifat kejasmanian untuk memasuki dunia
permainan anak yang menuntut keterampilan tertentu.
3.
Dorongan untuk memasuki dunia orang dewasa yang yaitu dunia
konsep – konsep logika, simbol dan komunikasi, serta kegiatan mental lainnya.
Menurut
Havighurst (dalam Hurlock, 1980) tugas perkembangan masa kanak-kanak akhir dan
anak sekolah ( umur 6 -12 tahun) yaitu:
1.
Belajar memperoleh keterampilan
fisik untuk melakukan permainan
Pada periode ini pertumbuhan otot dan tulang berlangsung
secara cepat, anak belajar menggunakan otot-ototnya untuk mempelajari berbagai
keterampilan, oelh karena itu, kebutuhan untuk beraktivitas dan bermain
sangatlah tinggi. Anak laki-lakai aktivitasnya lebih tinggi jika dibandingkan
dengan anak wanita. Baik laki-laki dan wanita senang bermain dalam kelompok.
Makin tinggi kelas anak (usia) makin jelas ciri kahs permainan mereka.
Implikasinya terhadap sekolah adalah: bahwa sekolah berkewajiban untuk membantu
anak mencapai tugas perkembangan ini secara optimal. Untuk itu ada beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh pendidik untuk mengoptimalkan pencapaian tugas.
(a) Merencanakan dengan serius pemberian
kesempatan-kesempatan kepada anak untuk melakukan aktivitas-aktivitas fisik
atau bermain.
(b) Dalam belajar membatasi
gerakan-gerakan anak secara ketat tidaklah pantas dibandingkan tuntutan tugas
perkembangan mereka.
(c) Usaha yang dan seirus dalam
menanggulangi gangguan perkembangan fisik anak sangat diharapkan dari sekolah
anak-anak yang sakit harus diobati aats prakarsa sekolah.
2.
Belajar membentuk sikap positif,
yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai
makhluk biologis (dapat merawat kebersihan dan kesehatan
diri)
Anak hendaknya mampu mengembangkan kebiasaan untuk hidup
sehat dan melakukan berbagai kebiasaan untuk memelihara keselamatan, kesehatan,
dan kebersihan diri.
3.
Belajar bergaul dengan teman
sebayanya
Anak hendaknya telah mampu membina keakraban dengan orang
lain diluar lingkungan keluarga.
4.
Belajar memainkan peranan sesuai
dengan jenis kelaminnya
Pada usia 9 dan 10 tahun anak mulai menyadari peranan sesuai
dengan jenis kelaminnya. Anak wanita menampilkan tingkah lakunya sesuai dengan
yang diharapkan masyarakat sebagai wanita, demikian juga halnya anak pria.
5.
Belajar ketrampilan dasar dalam
membaca, menulis dan berhitung
Karena perkembangan intelektual dan biologis sudah matang
untuk bersekolah, maka anak telah mampu belajar di sekolah, anak dapat belajar
membaca, menulis, dan berhitung karena kemampuan berfikirnya yang memungkunkan
memahami konsep-konsep dan simbol-simbol.
6.
Belajar mengembangkan konsep (agama,
ilmu pengetahuan, adat istiadat) sehari-hari.
Pada periode ini anak hendaknya mempunyai berbagai konsep
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Inti dari tugas perkembangan saat
ini adalah mengenal konsep-konsep untuk memudahkannya dalam memahami tentang
pekerjaan sehari-hari, kemasyarakatn, kewarganegaraan, dan masalah yang
menyangkut sosial.
7.
Belajar mengembangkan kata hati
(pemahaman tentang benar-salah, baik-buruk)
Pada periode sekolah dasar anak hendaknya dapat mengontrol
tingkah laku sesuai dengan nilai dan moral yang berlaku, kecintaan terhadap
nilai dan moral hendaknya dikembangkan dengan sebaik-baiknya.
8.
Belajar memperoleh kebebasan yang
bersifat pribadi (bersikap mandiri)
Tugas perkembangan pada masa ini adalah untuk membentuk
pribadi yang otonom, tanpa tergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan
yang meyangkut dirinya, maupun peristiwa lain dalam kehidupannya.
9.
Belajar mengembangkan sikap
positif kehidupan sosial.
Anak mampu belajar untuk menyadari keanggotaannya sebagi
masyarakat sekolah, anak harus belajr mematuhi aturan-aturan sekolah dan mampu menyeimbangkan
antara keinginannya untuk melakukan kebebasan dengan kepatuhan terhadap
kekuasaan orang tua, guru, maupun orang dewasa lainnya.
10.
Mengenal dan mengamalkan ajaran
agama sehari-hari.
Sedangkan
menurut kajian Psikologi tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi
a.
Perkembangan kognitif
1.
Pengurutan,mampu untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau
ciri lainnya.
2.
Klasifikasi,mampu untuk memberi nama dan mengidentifikasi benda
3.
Decentering,mempertimbangkan beberapa aspek untuk memecahkan masalah.
4.
Reversibility, memahami bahwa jumlah atau
benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal.
5.
Konservasi,memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda
adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau
benda-benda tersebut.
6.
Penghilangan sifat Egosentrisme—kemampuan untuk melihat sesuatu
dari sudut pandang orang lain
b.
Perkembangan Moral
1.
(Usia 6 sampai 9 tahun) menempati posisi apa
untungnya buat saya, perilaku yang benar didefinisikan dengan apa yang
paling diminatinya. Penalaran tahap dua kurang menunjukkan perhatian pada
kebutuhan orang lain, hanya sampai tahap bila kebutuhan itu juga berpengaruh
terhadap kebutuhannya sendiri. semua tindakan dilakukan untuk melayani
kebutuhan diri sendiri saja.
2.
(Usia 9 – 12 tahun), seseorang memasuki
masyarakat dan memiliki peran sosial. Individu mau menerima persetujuan atau
ketidaksetujuan dari orang-orang lain karena hal tersebut merefleksikan
persetujuan masyarakat terhadap peran yang dimilikinya. Mereka mencoba menjadi
seorang anak baik untuk memenuhi harapan tersebut, karena
telah mengetahui ada gunanya melakukan hal tersebut. Penalaran tahap tiga
menilai moralitas dari suatu tindakan dengan mengevaluasi konsekuensinya dalam
bentuk hubungan interpersonal, yang mulai menyertakan hal seperti rasa hormat,
rasa terimakasih, dan golden rule.
c.
Perkembangan mental emosional dan
social anak usia sekolah dasar tugas perkembangannya yaitu
1.
Melalui interaksi sosial, anak-anak mulai mengembangkan rasa
bangga dalam prestasi dan bangga pada kemampuan mereka.
2.
Anak-anak yang didorong dan dipuji oleh orang tua dan guru
mengembangkan perasaan kompetensi dan kepercayaan keterampilan mereka. Mereka
yang menerima sedikit atau tidak ada dorongan dari orangtua, guru, akan
meragukan kemampuan mereka untuk menjadi sukses.
3.
Mereka yang layak menerima dorongan dan penguatan melalui
eksplorasi pribadi akan muncul dari tahap ini dengan perasaan yang kuat tentang
diri dan rasa kemerdekaan dan kontrol. Mereka yang tetap yakin dengan keyakinan
dan keinginan mereka akan tidak aman dan bingung tentang diri mereka sendiri
dan masa depan.
d.
Perkembangan Psikomotor anak usia
sekolah dasar pada perkembangannya mencakup
1.
Mampu melompat dan menari
2.
Menggambarkan orang yang terdiri dari
kepala, lengan dan badan
3.
Dapat menghitung jari – jarinya
4.
Mendengar dan mengulang hal – hal penting
dan mampu bercerita
5.
Mempunyai minat terhadap kata-kata baru
beserta artinya
6.
Memprotes bila dilarang apa yang menjadi
keinginannya
7.
Mampu membedakan besar dan kecil
8.
Ketangkasan meningkat
9.
Melompat tali
10. Bermain sepeda
11. Mengetahui kanan
dan kiri
12. Mungkin bertindak
menentang dan tidak sopan
13. Mampu menguraikan
objek-objek dengan gambar
Kegagalan mencapai tugas-tugas perkembangan ini akan
melahirkan perilaku yang menyimpang (delinquency). Penyimpangan yang
terjadi pada anak yang berusia sekolah dasar antara lain;
1.
Suka membolos dari sekolah
2.
Malas belajar
3.
Keras kepala
Dengan mengetahui tugas perkembangan
anak diatas maka peran orang tua sangat dibutuhkan. Dimana dalam mengasuh anak
untuk tumbuh dengan maksimal, sempurna dan seimbang butuh pengasuhan ayah dan
ibu. Sehingga dapat tercipta keseimbangan antara otak kanan-kiri anak. Sebab
setiap anak itu memiliki kepribadian dan karakter yang berbeda-beda. Berikanlah
rasa nyaman pada buah hati hingga hormone untuk mendukung pertumbuhannya
diproduksi secara maksimal. Maka dari itu anak usia diatas 6 tahun
otak kirinya mulai berkembang, mulai berfikir logis serta lingkungan memberikan
pengaruh 30 persen dan orang tua 70 persen. Oleh sebab itu dalam usia ini orang
tua dituntut menjadi motivator.
B.
PRAKTEK
PENDIDIKAN YANG DIPERLUKAN DALAM MELAYANI TUGAS PERKEMBANGAN ANAK
Pendidikan merupakan pengaruh yang
diberikan oleh orang dewasa terhadap orang yang belum dewasa, dalam hal ini
adalah pendidikan yang diberikan oleh guru terhadap anak dalam rangka membantu
perkembangannya.
Oleh sebab itu pendidikan harus
diberikan kepada anak (Mudhayardlo, 1992:23). Sebagaimana yang telah
dibicarakan sebelumnya bahwa anak tanpa bantuan dari orang lain/guru tidak akan
bisa berkembang atau menjadi dewasa sendiri. Oleh sebba itu keberadaan orang
tua aatu guru di sekolah dalam membantu tugas perkembangan anak sangat
menentukan.
Tugas perkembangan anak SD meliputi beberapa hal yaitu pembelajaran
fisik dimana anak sangat aktif sekali melakukan kegiatan-kegiatan fisik yang
memacu daya kerja otot dan tenaga untuk melakukan suatu aktivitas ,hal ini
dilakukan untuk mengembangkan kreativitas yang anak miliki,karena basic anak
pada usia SD sangat senang sekali bermain. Anak memiliki karakter untuk mencoba
hal-hal baru dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Untuk membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri dalam hal ini
selain peran serta dari pihak sekolah .peran orang tua juga ikut berpengaruh
karena berkembangnya anak didik dimulai dari lingkungan keluarga,sehingga peran
sekolah hanyalah sebagai jembatan untuk memberikan bimbingan dan memberikan
teguran apabila siswa melakukan suatu pelanggaran. Setiap lingkungan dimana
anak bersosialisasi maka akan berpengaruh juga terhadap pembentukan keutuhan
anak segabai organisme yang tumbuh.
Anak didik bisa berkembang daya kreatifitasnya apabila mereka sering
bergaul dan berkelompok dengan teman sebayanya,mereka dapat memahami mengerti
satu sama lain sekaligus sebagai sarana untuk sosialisasi.Dalam bersosialisasi
tidak membedakan jenis kelamin antara wanita dan pria. Mereka semua sama yang
membedakan hanyalah pertumbuhan fisiknya.
Untuk meningkatkan prestasi dan intelektual anak ,anak didik
berlatih untuk mengembangkan ketrampilan dasar membaca,menulis,dan berhitung
dengan . Karena hal yang paling dasar tersebut akan mempengaruhi kinerja anak
saat mendapatkan materi pembelajaran di sekolah.Seorang anak apabila salah satu
dari ketrampilan dasar tidak terpenuhi maka proses pembelajaran akan terhambat.Saat
anak memasuki bangku sekolah dasar mereka memperoleh konsep baru yang di dapat
dari lingkungan. Sehingga anak merasakan pengetahuaanya bertambah. Dari konsep
baru inilah anak mulai berkembang pola berfikirnya.Dalam pengembangan pola
berfikir anak juga harus mengembangkan kata hati,moral,dan nilai-nilai. Nilai
dan moral merupakan tolak ukur sang anak dalam berperilaku . \Sekolah
memiliki peran penting dalam hal memberikan bimbingan kepada anak didik untuk
memperbaiki sikap dan perilaku yang baik dalam proses pembelajaran sehingga
anak dapat mencapai suatu kemandirian. Selain dari guru dan anak
didik,penyelenggaraan pendidikan harus disertai juga fasilitas,sarana prasarana
,standar penilaian yang sudah di atur dalam peraturan perundang-undangan dan
permendiknas.
Orang tua harus dapat melayani
tugas perkembangan anak dengan sebaik-baiknya, misalnya menanamkan kebiasaan
untuk bangun pagi, shalat, makan pada waktunya. Contoh-contih yang baik,
kebiasaan belajar, bermain, istirahat. Sebagai orang tua perlu memberikan
aturan-aturan yang sesuai dengan norma dan adat istiadat yang berlaku untuk
masing-masing lingkungan.
Demikian juga dengan guru di
sekolah menanamkan hidup bersih dan teratur, menciptakan lingkungan yang
menunjang, kebiasaan dan disiplin yang tinggi, memberikan tanggung jawab
terhadap semua anak, membina kerjasama yang baik, tenggang rasa, percaya diri,
melalui model-model dan lain-lain. Kepada anak diberikan fasilitas dan
kesempatan yang cukup dalam memberdayakan alat-alat yang ada di seklah, dibawah
pengawasan dan bimbingan guru. Guru harus dapat membina kerja sama yang baik
dengan orang tua, masyarakat dan semua orang-orang yang terlibat dalam
kelancaran pendidikan di sekolah.
Selain itu, seorang guru harus
dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya, maka
sangat penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Selain
karakteristik yang perlu diperhatikan juga adalah kebutuhan peserta didik.
pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dan tugas-tugas perkembangan
anak SD dapat dijadikan titik awal untuk menentukan tujuan pendidikan di SD,
dan untuk menentukan waktu yang tepat dalam memberikan pendidikan sesuai dengan
kebutuhan perkembangan anak itu sendiri. Secara ideal, dalam rangka pencapaian
perkembangan diri siswa, sekolah dan guru seyogiyanya dapat menyediakan dan
memenuhi berbagai kebutuhan siswanya dalam rangka pencapaian perkembangan diri
siswa.
Baik orang tua maupun guru dalam rangka melayani
tugas perkembangan jangan bersikap otoriter, karena tipe yang demikian akan
menghambat tugas perkembangan anak. Setiap kegiatan anak dapat diajak untuk
bekerja sama dan bermusyawarah, dengan sikap yang demikian sangat menentukan
keberhasilan anak.
DAFTAR RUJUKAN
Drs. Rachman, dkk. 1998. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Jakarta : Depdikbud
Murdyarharjo, dkk. 1992. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta
Uipayitno. 1991. Psikologi
Perkembangan. Jakarta: Depdikbud
Nice Info
BalasHapus